MAKRIFATULLAH BERASASKAN ASMAUL HUSNA


Rujukan:  Mengenal Allah:  Rujukan utama makna Asmaul Husna dan rahasia penerapannya dalam kehidupan oleh Prof Dr Muhamad Ratib al-Nablusi


Sebagai seorang muslim kita hendaklah mendatangi Allah dengan segenap perbuatan sama ada zahir atau batin berdasarkan pada pemahaman terhadap makna nama-nama Allah--Asmaul Husna.

Asmaul Husna tidak akan bermanfaat jika hanya dihafal.  Manfaatnya akan terasa bila disertai dengan perenungan terhadap makna-maknanya lalu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Allah swt telah memerintahkan seluruh hambaNya untuk berdoa dengan menggunakan nama-nama terbaikNya,  "Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut Asmaul Husna itu" (Al-Anbiya' 21:83).

Seorang ulama mengatakan, "Jika berdoa menggunakan nama-nama dan sifat-sifat Allah, serulah nama dan sifat yang sesuai dengan apa yang dimohonkan".

Mengetahui Asmaul Husna merupakan jalan untuk mengagungkan Allah swt.  Seseorang muslim yang mengetahui dan memahami nama-nama dan sifat-sifat Allah, nescaya  pengagungan dan ketundukannya terhadap Allah swt semakin kukuh sehingga ia merasakan bahagia di dunia dan akhirat kerana dekat kepadaNya.

Ada tiga proses yang harus dijalani seorang hamba  i.  menambah dan memperdalam pengetahuannya seraya meningkatkan kualiti ketakwaannya  ii.  membebaskan diri dari kongkongan syahwat dan nafsu  iii.  menyucikan diri meneladani akhlak ketuhanan (yang termanifestasikan dalam Asmaul Husna).

Ketahuilah bahawa pengetahuan paling mulia adalah pengetahuan akan keberadaan Allah (makrifat);  kemerdekaan paling mulia adalah bebas dari ketergantungan pada diri sendiri dan hawa nafsu secara total.  Penyucian paling mulia adalah meneladani Allah dengan mempraktikkan nama dan sifat-sifatNya dalam diri kita sesuai dengan petunjuk aqal dan syariat. 

Meskipun sifat makhluk boleh menyerupai sifat Tuhan  tetapi pada hakikatnya keduanya tetap tidak sama.  Zat Yang Maha Mutlak memang tidak boleh disamakan dengan zat yang baharu;  zat yang baharu sesempurna apa pun tetap saja diliputi kekurangan.



ALLAH--Tiada Tuhan Selain Dia

NamaNya adalah Allah.  Dia berfirman:  Maka ketahuilah bahawa sungguh tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang mukmin, lelaki dan perempuan.  Dan Allah mengetahui tempatmu berusaha dan tempatmu tinggal (Surah Muhammad 47:19).

"Sungguh tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah" adalah kalimah tauhid; Islam seluruhnya, iman seluruhnya, dan ihsan seluruhnya terkumpul dalam kalimah tersebut.

Orang yang taat kepada Allah tetapi tidak mencintaiNya, belum bisa disebut menyembah atau beribadah kepadaNya.  Dengan kata lain, ibadah (penyembahan) adalah cinta yang disertai ketaatan.  Ibadah terdiri dari tiga fasa:  iaitu makrifat (pengenalan), ketaatan yang disertai cinta, dan kebahagiaan.

Selama dalam diri anda masih ada perasaan ada sesuatu atau  seseorang di muka bumi selain Allah yang dapat memberi manfaat atau mendatangkan bahaya bagi anda maka anda tidak akan pernah bisa beribadah kepada Allah dengan benar.

Tauhid adalah membebaskan diri dari apa pun dan siapa pun selain Allah secara mutlak, baik dalam bentuk cinta, benci, takut, obsesi, harapan, mahupun kerelaan.

Kalimah "Sembahlah Allah,  sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Dia" disebut puluhan kali dalam Ai-Quran.  Jadi, inti agama adalah beriman bahawa tidak ada tuhan selain Allah dan kemudian menyembahNya dengan cinta yang disertai ketaatan.  Tujuan ilmu adalah tauhid, dan tujuan amal adalah ketaatan kepada Allah swt.

Keyakinan kita terhadap hakikat kalimah tauhid itu bertambah kerana tiga sebab. Pertama, kita menafakuri alam semesta. Kedua, kita merenungkan ayat-ayat Allah.  Ketiga, kita memperhatikan dan memikirkan 'perbuatan-perbuatan' Allah.

Wallahu'alam.